#

MODERNISASI


1. Hakikat modernisasi

Modernisasi  adalah suatu proses yang dialami masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Masyarakat modern adalah pencerminan dari kondisi system social, ekonomi, dan politik yang berkembang di eropa barat pada abadke-17 hingga abad ke-19. Di sanalah permulaan modernisasi. Oleh karena itu, modernisasi dapat diartikan sebagai  suatu prosses perubahan masyarakat secara total dari tradisional menuju masyarakat modern seperti di eropa barat dan amerika utara yang telah dianggap stabil. Wujud modernisasi dapat terlihat ketika pendapatan per kapita meningkat, urbanisasi, atau mekanisasi. Namun dalam prosesnya, modernisasi itu tidak selamanya berjalan terus menerus ke arah perubahan  yang positif ataupun mencapai proses-proses sosial  yang asosiatif atau integrative, melainkan juga menyangkut proses disorganisasi, disintegrasi, munculnya masalah social bahkan konflik social. Oleh karena itu, seringkali dijumpai perlawanan terhadap transformasi akibat modernisasi. Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran tradisi dan pendidikan juga perkembangan ilmiah yang tertinggal merupakan factor yang dapat menghamba proses modernisasi.

            Akan tetapi, tentu saja proses modernisasi dalam suatu masyarakat juga dapat berdampak positf. Misalnya, dicapainya masyarakat modern yang maju, adil, dan sejahtera.dampak negatif dari modernisasi salah satunya adalah munculnya berbagai masalah sosial. Masalah sosial dapat dikatakan sebagai penyimpangan terhadap norma kemasyarakatan yang merupakan ppersoalan bagi masyarakat pada umumnya. Masalah sosial merupakn suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga  kelomok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

            Table berikuti ini, menunjukkan perbedaan masyarakat tradisional (pramodern) dengan masyarakat modern menurut max weber.






































Aspek

Masyarakat Agraris Tradisional

Masyarakat Kapitalis (Modern)

Kepemilikan

Terikat pada status sosial turun temurun

Pemilikan pribadi semua alat produksi dan pemusatan kekayaan berada di bawah kontrolpenguasa (tanah, bangunan, mesin, bahan mentah semuanya dikontrol oleh suatu agen dan bebas diperjualbelikan di pasar sebagai barang milik pribadi)

Mekanisme pekerjaan

Belum ada

Mekanisasi pekerjaan dengan memanfaatkan teknologi, sehingga memungkinkan untuk memperhitungkan capital secara tepat. Proses produksi berdasarkan prinsip organisasi yang efektif, produktif, dan rasional.

Ciri tenaga kerja

Tidak bebas (hubungnan perbudakan atau hamba pengolah tanah)

Tenaga kerja bebas bergerak menanggapi permintaan dari satu cabang kke cabang perusahaan lainnya atau wilayah satu ke wilayah lain. Tenaga kerja bebas menjual tenaga kkerjanya sebagai komoditi untuk mendapat upah dari pasar tterbuka.

Pasar

Sangat dibatasi oleh rintangan pajak, paerampokan, terbatsnya lembaga keungan, dan transportasi yang buruk

Pedagang di pasar bebas tidak dibatasi oleh hambatan tradisional (monopoli kelas, terbatsnya pemilikan, protksionisme, dsb). Pasar mengatur prinsip distribusi dan konsumsi.

Hokum yang berlaku

Bersifat khusus, penerapannya berbeda setiap kelompok yang ada. Penerpan dan keputusan hokum bersifat patrimonial

Penerapannya bersifat universal. Hokum yang dapat diperhitungkan memungkinkan untuk meramalkan konsekuensi kontrak dan pelaksanaan hokum.

Motivasi utama

Untuk memuaskan kebutuhsn sehari-hari. Kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang besar masih kurang menarik.

Untuk mencapai keuntungan maksimal. Motivasi perilaku ekonomi adalah untuk mencapai keuntungan tertinggi.



Sebelumnya, Auguste Comte juga telah menjelaskan bahwa tatanan masyarakat modern ditandai oleh enam hal, yaitu konsentrasi tenaga kerja di pusat perkotaan, pengorganisasian pekerjaan ditentukan berdasarkan efektivitas dan keuntungan, penerapan ilmu dan teknologi dalam proses produksi, munculnya antagonism terpendam atau nyata antara pengusaha dan buruh, berkembangnya kesenjangan dan ketikadilan sosial, dan berlakunya system ekonomi bebas.
Berdasarkan uraian max webber dan Auguste Comte tersebut, maka masyarakat modern memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
a. Individualism
Dalam masyarakat odern, yang memegang peran sentral adalah individu, bukan komunitas, kelompok, atau bangsa. Seseorang bebas dari tekanan ikatan kelompok, bebas berpindah dari satu kelompok menuju kelompok lain, bebas memilih keanggotaan sosial, bebas menentukan tindakannya dan bertanggung jawab secara pribadi atas keberhasilan dann kegagalanya.
b. Deferensiasi
Dalam masyarakat modern, terjadi spesialisasi pekerjaan dan keahlian. Berbagai bidang pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus berkembang di masyarakat modern. Dalam bidang konsumsi juga terjadi diferensiasi. Akhirnya, deferensiasi pekerjaan dan konsumsi member kesempatan kepada setiap orang untuk memilih pekerjaan, pendidikan, dan gaya hidup masing-masing.
c. Rasionalitas
Birokrasi dan manajemen orgaanisasi dalam masyarakat modern, didasarkan kepada perhitungan (rasional) dan menganut prinsip efisiensi.
d. Ekonomisme
Seluruh aspek kehidupan masyarakat modern didominasi oleh kegiatn ekonomi, tujuan ekonomi, criteria ekonomi, dan prestasi ekonomi. Pusat perhatian masyarakat modern adalah prosuksi, distribusi,, dan konsumsi barang dan jasa. Semua itu diukur dengan uang sbeagai alat tukar. Bahkan hubungan kekeluargaan dikesampingkan semi kepentingan ekonomi.
e. Perkembangan
Modernitas cenderung berkembang meluas ke seluruh penjuru dunia, sehingga berubah menjadi memengaruhi kepercayaan keagamaan, perilaku seksual, selera konsumsi, pola hiburan, dan sebagainya.

Dengan melihat cirri-ciri masyarakat mosern, maka pembangunan yang mengarah kepada modernisasi akan membawa perubahan pada nilai-nilai yang telah lama menjadi panutan masyarakat menuju nilai-nilai baru. Peubahan terssebut terkadang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan pada perilaku,moral, dan nilai-nilai sosial. Hal ini juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat yang semula menjadi terganggu karena adanya perubahan unsur-unsur dan kepentingan manusia dan masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pelaksanaan modernisasi akan menimbulkan dampak dalam kehidupan manusia. Dampaktersebut dapat berupa dampak positif dan dampak negatif.
1) Dampak Positif
Modernisasi merupakan usaha untuk mencapai tatanan kehidupan manusia yang adil, maju, dan makmur. Hal ini diharaapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik lahir, batin, jasmani maupun rohani.
2) Dampak Negatif
Modernisasi seringkali mmenimbulkan beberapa masalah sosial antara lain kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas dan kenakalan remaja.

(a) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya, ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Jika jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal-hal berikut ini.
(1) Lahirnya kelompok-kelompok sosial tertentu seperti kelompok pengamen, kelompok pengangguran, dan pedagang kaki lima.
(2) Sebagai akibat majunya dunia pendidikan, muncullah kelas-kelas sosial dari yang tinggi, menengah, dan rendah.
(3) Terjadinya masalah sosial dalam keluarga karena orang tua sibuk dan masalah hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak-anaknya.
(4) Adanya perubahan sosial budaya yang sulit dihindarkan dalam hal pergaulan, mode pakaian, dan gaya rambut.
Sama halnya dengan kesenjangan dalam bidang sosial, kesenjangan dalam bidang ekonomi juga akan menimbulkan berbagai dampak, yaitu sebagai berikut.
(1) Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin lebar.
(2) Berkembangnya konsumerisme, yaitu keinginan untuk memiliki barang-barang tanpa memperhatikan kegunaan barang tersebut dilihat dari kebutuhannya. Hal ini dapat menyebabkan sifat pemborosan.
(3) Munculnya OKB “orang kaya baru”, yaitu warga masyarakat yang sebelumnya kurang mampu kemudian berhasil dalam usahanya tetapi lantas memamerkan kekayaanya. Hal ini menimbulkan demonstrasi efek, yaitu para OKB yang serta menonjolkan kekayaanya.


(b) Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan alam adalah proses terjadinya pengotoran tanah, air, udara, dan lingkungan lainnya oleh manusia atau masyarakat. Pencemaran lingkungan alam tersebut menimbulkan dampak sebagai berikut.
(1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata kabur.
(2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
(3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat. Hal ini akan mengganggu kehidupan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
Dengan demikian, pencemaran lingkungan alam dapat diikuti dengan berkembangnya wabah penyakit, kerusakan lingkungan, berkurangnya fungsi lingkungan fisik, kematian makhluk hidup, dan munculnya konflik sosial. Berlatar inilah maka pemerintah berusaha melaksanakan pembangunan dengan berwawasan lingkungan yang artinya pelaksanaan pembangunan tetapi jangan sampai merusak lingkungan hidup.

(c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal-hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, dan penipuan. Dalam kriminologi dikatakan bahwa kejahatan disebabkan karena kondisi dan proses-proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland, kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dengan pola-pola perilaku yang jahat, berbeda dengan apa yang dipelajari dalam proses interaksi dengan pola-pola perilaku yang tidak suka pada kejahatan.
Jadi, seseorang menjadi jahat disebabkan karena kontak dengan pola-pola perilaku jahat dan juga karena ia mengasingkan diri atau mengucilkan diri dari pola-pola perilaku yang tidak menyukai kejahatan tersebut. Timbulnya kejahatan merupakan ekses dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat yang menekankan pada aspek material finansial belaka, sedangkan ahli sosiologi berpendapat bahwa kejahatan merupakan bentuk penyimpangan perilaku sebagai proses sosialisasi nilai-nilai dan norma sosial yang tidak sempurna. Dalam usaha menekan meningkatnya kriminalitas, hendaknya semua warga harus meningkatkan kesadaran hukum. Di samping itu semua warga juga harus membudayakan tertib hukum.
(d) Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya, tawuran,pengrusakan barang milik warga masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
(1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap yang negatif dan sukar dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja menyesuaikan dengan lingkungan.
(2) Faktor Ekseternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu, artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya, kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan lagi melihat pertengkaran orang tuanya. Begitu juga halnya apabila seseorang juga tidak dapat menerima aspek-aspek pendidikan yang ia terima di sekolah, tindakan-tindakan yang menyimpang dari tujuan pendidikan yang sebenarnya juga timbul. Pergaulan individu yang bersangkutan dengan teman-temannya juga akan membentuk perilakunya. Jika pergaulan dengan temannya bersifat positif, perilakunya cenderung akan bersifat positif. Sebaliknya, jika bersifat negatif, perilaku pun akan terpengaruh juga. Media massa baik media cetak, maupun elektronik mempunyai peran yang cukup penting dalam membentuk perilaku seseorang. Berita-berita atau tayangan-tayangan yang disaksikan seseorang secara perlahan-lahan dapat diikuti remaja yang bersangkutan. Hal ini akan berdampak negatif jika cara-cara atau berita yang diikuti bersifat negatif.
Untuk menanggulangi kenakalan remaja, diperlukan tindakan preventif dan tindakan kuratif. Tindakan preventif tersebut dapat berupa peningkatan kesejahteraan dan keluarga, perbaikan lingkungan, dan penyaluran bakat dan kreatifitas remaja. Tindakan kuratif dapat dilakukan dengan menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan remaja, baik dalam hal sosial, budaya, ekonomi, juga dengan memberikan pelatihan bagi remaja untuk hidup teratur, tertib, dan disiplin.
Untuk mengatasi dampak negatif dari pembangunan diperlukan juga bantuan dari pemerintah. Singkatnya, agar pembangunan masyarakat sungguh-sungguh efektif, tidak hanya mendorong rakyat untuk melakukan pekerjaan umum dengan bantuan teknis dan keuangan saja. Pemerintah juga harus menangani masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat dari segi sosial seperti pendidikan melalui pembangunan yang dilaksanakan.


sumber: buku sosiologi 3 untuk sma/ma kelas xii program ips, penulis Suhardi dan Sri Sunarti

0 comments:


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Hot Car Pictures. Powered by Blogger